Sejarah Desa

SEJARAH DESA SEMOYANG

Sejarah Desa

            Pada masa Pemerintahan SRI GEDE ( sebutan pendeknya )    Bupati Lombok Tengah sekitar tahun 1965  dimana wilayah bagian Timur Lombok Tengah masih membawa nama Praya, sehingga wilayah Kecamatanpun bernama kecamatan Praya Timur.

Pada masa kepemimpinan Bupati SRI GEDE  ini masyarakat yang berada di wilayah salah satu Desa yang bernama Desa Ganti yakni salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Praya Timur, direncanakan dibagi menjadi 5 ( lima ) Desa baru,

Namun entah apa penyebabnya sehingga keputusan Bapak Bupati Lombok Tengah saat itu membagi wilayah Desa Ganti ini menjadi 3 ( tiga ) Desa yaitu;

  1. Desa induk yaitu Desa Ganti
  2. Desa Sengkerang dan
  3. Desa Semoyang.

Sebelum Desa Ganti memebelah dirinya menjadi 3 ( tiga ) desa, kedua desa ini yaitu Desa Sengkerang dan Desa Semoyang masih termasuk wilayah Desa Ganti. 

Pada masa itu Desa ganti dipimpin oleh seorang kepala desa yang bernam LALU WIRE BAKTI, beliau memimpin desa Ganti cukup lama dari zaman kemerdekaan beliau sudah memimpin desa Ganti. Saat itu wilayah binaan seorang kepala desa cukup luas yaitu sampai kewilayah perbatasan  Lombok Timur, di sebelah timur berbatasan dengan batas wilyah Lombok Timur dan di sebelah selatan sampai lepas pantai selatan,  sementara di sebelah utara  sampai wilayah  kecamatan Janapria Yang sekarang ini menjadi wilayah Kecamatan Janapria dan di sebelah barat berbatasan dengah wiliayah desa Mujur sekaligus jantung Kecamatan Praya Timur.

Melihat luasnya wilayah yang di bina oleh seorang kepala desa pada saat itu, maka tidak mustahil hal itu menjadi hal yang sangat membebani seorang pemimpin karena untuk mengurus wilayah seluas itu tentunya memerlukan pikiran yang besar dan tenaga yang kuat serta matrial yang harus banyak. Apalagi wilayah dusun tersebar begitu tidak beraturan, ini memerlukan kebijakan yang sangat hati hati dalam memnentukan sebuah keputusan  terutama dalam hal pembangaunan dusun.

Langkah-langkah yang ditempuh seorang kepala desa ganti (Lalu Wire bakti) atau MAMIQ WIRE BAKTI pada saat itu, yaitu dengan menbentuk wakil masyarakat di setiap dusun yang dikenal dengan sebutan KELIANG, yang sekarang ini kita sebut KADUS yitu Kepala Dusun. Kunon ceritanya di wilayah Semoyang pada saat itu, Kepala desa Ganti Memilih 6 ( enam ) orang untuk dijadikan KELIANG di wilyah Desa semoyang yang kita kenal Desa Semoyang saat ini. Jadi jelas bahwa dulu desa semoyang di urus oleh 6 ( enam ) KELIANG Yaitu Amaq Rustan Dari dusun Batu Gulung, Amaq Mahdi dari dusun Peresak, Amaq  Kesilah dari dusun Batu Galang, Amaq Satar dari dusun setapuk ,yamg sekarang sudah termasuk desa bilelando pemekaran dari desa semoyang, Said dari dusun sentalang yang termasuk juga sekarang wilayah desa Bilelando dan Amaq Rumenah dari dusun pare. Enam orang ini ditunjuk oleh kepala desa Ganti untuk memimpin wilayah kedusunan masing-masing.

Walaupun kelapa desa sudah menujuk perwakilannya dimasing-masing ditingkat dusun, namun disana sini masih belum merasakan betul sentuhan pemerintahan yang signipikan oleh masyarakat, dan itu tidak kita pungkiri dan sangat lumrah disebabakan oleh luasnya wilayah yang di bina oleh seorang kepala desa,

dan minimnya dana dari pemerintah pusat. Namun bagaimanapun keadaan  pemerintahan LALU WIRE BAKTI tetap saja beliau merupakan tetokoh yang patut disegani pada zamannya. Karena tidak sembarang orang mampu memimpin desa seluas itu selain seorang yang bernama LALU WIRE BAKTI, yang kunon ceritanya  beliau memerintah Desa ganti dalam kurun waktu yang cukup lama.

Pada zaman pemerintahan LALU WIRE BAKTI ynag dikenal orang dengan sebutan MAMIQ WIRE BAKTI ini, sarana pendidikan masih sangat kurang, aset jalanpun belum memadai, banyak jalan-jalan penduduk hanya berupa jalan bebatuan, disamping itu fasilitas angkuatan umum masih terasa sangat minim, sehingga masyarakat pada waktu itu banyak yang berjalan kaki bila mengadakan perjalaannya. Begitu juga dengan sarana pasar rakyat  cukup jauh. Tidak hanya itu sanitasi irigasipun belum memadai, apalagi saat itu masyarakat masih bercocok tanam dengan memakai pola lama, sehingga bila terjadi gagal panen atau pacakelik sangatlah berdampak kepada perekonomian masyarakat. Namun masyarakat tetap bersemangat membangun, apalagi pada zaman itu jiwa gotong-royong masih kental pada masyarakat, sehingga bila diminta oleh kepala desa, masyarkat pasti manut, itu terbukti saat kepala desa mereka mengadakan acara adat seperti BEGAWE ( pesta ) semua masyarakat dengan antosias berduyun-duyun datang ke GEDENG ( rumah ) kepala desa.

Diceritakan dalam sebuah sejarah bahwa bila kepala desa mengadakan GAWE ( pesta ) semua masyarakat rame-rame membawa barang bawaannya, ada yang berupa hewan, adapula yang berupa beras, ada juga yang berupa bahan bakar pada waktu itu bahan bakar dari kayu, dan ada juga yang membawa peralatan masak, intinya seorang kepala desa bila mengadakan acara maka semua masyarakatnya berbondongan datang membatunya, itu adalah jiwa gotong-royong masyarakat sebagai ujud partisifasinya kepada persatuan dan kesatuan sebagai masyarakat perdesaan.

Pada zaman pepmerintahan kepala desa LALU WIRE BAKTI, atau yang kerap dipanggil MAMIQ WIREBAKTI ini, 6 ( enam ) utusan dari perwakilan wilayah bagian selatan yang kita kenal dengan Desa Semoyang saat ini, senantiasa aktif mengadakan pertumuan dan kunjungan baik kewarga dusun maupun kedesa. Makanya tidak salah mereka terpilih menjadi KELIANG pada saat itu. Numun Beberapa waktu kemudian tahun berganti tahun, bulan berganti bulan, dan minggu berganti minggu juga hari berganti hari ke enam orang dari perwakilan selatan ( Semoyang ) ini memiliki pemikiran yang sangat mulia.

Mereka berkumpul disuatu waktu dan mulai membicarakan tentang suatu hal yang sangat bersejarah, yang tidak akan dilupakan oleh generasi berikutnya sampai hayat dikandung badan. Materi pembicaraan mereka berenam saat itu adalah mekar desa ( mendirikan desa ), hadir dalam kesempatan itu yaitu, AMAQ RUSTAN, AMAQ KESILAH, AMAQ MAHDI, AMAQ SATAR, SAID, dan AMAQ RUMESAH mereka berenam beinisiatif untuk menghadap kekepala desa Ganti  untuk memberitahu tentang rencana mereka memisahkan diri dari desa Ganti.

Pada saat itu yang pertama membuka pendapatnya sekaligus mejadi pimpinan rapat adalah seorang yang bernama  AMAQ RUSTAN dari dusun Batu gulung, AMAQ RUSTAN ini memulai mengangkat pembicaraannya dengan materi rapat yaitu mekar desa ( mendirikan sebuah desa ), sehingga suatu saat nanti wilayah kita tidak lagi termasuk wilayah desa Ganti. Dalam pemaparan  AMAQ RUSTAN ini, ia mengungkapkan agar mereka satukan tekat bulatkan niat untuk memberanikan diri mengusulkan agar mereka tidak lagi termasuk dalam wilayah desa Ganti dan sekaligus mereka sepakat untuk memisahkan diri dengan desa Ganti.

Dalam pertemuan itu satu persatu mereka berenam mengeluarkan pendapatdan akhir dari pertemuan itu mencapai kata sepakat yaitu bersama-sama berangkat untuk mengadap ke kepala desa ganti sekaligus memaparkan maksud dan tujuan mereka. Singkat cerita ke enam orang ini pergi bersama berjalan kaki dan tidak lama kemudian mereka sampai ke Gedeng ( rumah ) kepala desa Ganti.

Kedatangan mereka disambut dengan hangat ramah-tamah begitu memang ciri has dari MAMIQ WIREBAKTI ini dengan penuh canda-tawa seraya mempersilakan masuk untuk tamu yang sangat setia mendampinginya selama mengendalikan roda pemerintahan desa ganti ini, sekaligus menayakan kabar dari tamunya yang datang. Setelah bersalam-salaman kemudian duduk, ke enam orang ini ditanya terkait kedatangannya oleh LALU WIREBAKTI, lalu tanpa basa-basi AMAQ RUSTAN sebagai ketua rombongan menjawab, Kami datang untuk mengusulkan agar wilayah yang sedang kami urus ini supaya diusulkan kepada Bapak Bupati untuk dimekarkan ( memisahkan diri dari desa ganti ), mendengar ungkapan dari ketua rombongan ini, LALU WIREBAKTI dengan sangat bijaksana menjawab ia saya akan segera mengusulkan keinginan saudara ke Bapak Bupati Lombok tengah besok. Pertemuan hari itu sangat mengesankan sekaligus sangat bersejarah, bagaiman tidak anak buah yang selam ini sangat setia mendampingi dengan hormat meminta memisahkan diri dengan desa Ganti. Namun niat luhur tetap dikobarkan, harapan ke depan untuk kehidupan yang lebih baik adalah impian semua desa, sehingga mereka berenam sehabis mengungkapkan aspirasi masyarakat sambil menikmati minuman kopi mengakhiri pertemuannya dengan kepala desa ganti seraya minta pamit.

Keesokan harinya kepala desa Ganti LALU WIREBAKTI berangkat menghadap Bapak Bupati Lombok Tengah pada saat itu yang memerintah sebagai orang nomor satu kepala daerah di Lombok Tengah yaitu, SRI GEDE (sebutan Pendeknya) kebijakan Bapak Bupati sama dengan kebijakan kepala desa Ganti, permohonan mereka dikabulkan.

Sepulang dari Pendopo I Kabupaten Lombok Tengah, LALU WIREBAKTI  memanggil ke enam perwakilan dari Semoyang ini lalu diminta duduk bersama dihadapan tetokoh dan kepala desa Ganti saat mengadakan forum musyawarah desa. LALU WIREBAKTI  kemudian menyampaikan amanat dari Bapak Bupati Lombok Tengah, di tengah-tengah forum musyawarah Desa menyampaikan hasil yang didapat setelah menghadap Ke orang nomor satu di daeraqh Lombok Tengah itu terkait dengan usulan perwakilan dari semoyang bahwa keinginan mereka untuk memisahkan diri dari desa Ganti terkabulkan.

Dengan perasaan syukur dan bahagia keenam orang utusan dari Semoyang ini mengucapkan banyak terimkasih. Dan kemudian kepala desa ganti bertanya kepada ke enam perwakilan ini seraya berkata siapa saudara pilih  menjadi kepala desa diwilayah saudara? dan mereka pada saat itu juga ditanya apa nama desa saudara? Sebulum menjawab pertanyaan dari kepala desa ganti mereka berunding sejenak baru kemudian mereka mejawab sebagai berukut; kami mengusulkan saudara LALU ARWE dan nama Desa kami adalah DESA SEMOYANG. Setelah mereka berenam menyelesaikan pembicaraan mereka dengan kepala desa dan semua tetokoh yang hadir diforum musyawarah desa, kemudian mereka minta pamitan kepada halayak rami dan forum musyawarah desa.

        Sebagaimana telah diuraikan dalam legenda Desa Semoyang bahwa dahulu adalah desa Semoyang merupakan bagian dari wilayah desa Ganti yang memiliki wilayah yang sangat  luas. Dimana sekarang ini Desa Semoyang terletak di sebelah selatan desa ganti dan di sebelah Timur berbatasan dengan perbatasan wilayah Lombok Timur, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan desa Kidang, sementara di sebelah selatan batas wilayah Desa Semoyang sampai di pesisir pantai selatan.

               Kegiatan perekonomian masyarakat setempat adalah sebagai petani dan diantara mereka ada beberapa yang menjadi pedagang yang membeli hasil pertanian dan menjadi buruh . Biasanya para penduduk juga memelihara hewan ternak berupa kerbau , sapi , kambing dan unggas . Namun demikian taraf hidup masyarakat masih sangat rendah.

         Seperti yang diketahui bahwa pemegang pimpinan desa Semoyang yang pertama adalah seorang pejabat desa Ganti yang dipilih oleh perwakilan dari desa Semoyang yaitu, LALU ARWE ( mamiq pah)  tepatnya pada tahun 1969. Beliau memimpin Desa Semoyang selama lima tahun. Seperti biasanya pemerintahan LALU ARWE yan dikenal dengan panggilan akrapnya MAMIQ PAH ini menjalankan roda pemerintahan desa Semoyang semampunya. Masyarakat belum megitu mendapatkan beberapa hal yang sangat nyata terhadap perubahan desa, maklum pada saat itu desa baru berdiri. LALU ARWE atau MAMIQ PAH  memulai menata keadaan Desa Semoyang ia memulai dari struktral aparatur desa kemudian pembentukan perwakilan masyarakat dusun yang saat itu kepala dusun masih disebut dengan istilah  KELIANG. Satu persatu dusun memilih perwakilan mereka untuk menjadi KELIANG atau yang sekarang kita sebut kadus atau kepala dusun.

        Setelah berjalan lima tahun pemerintahan LALU ARWE ini, kembali Desa SEMOYANG dipegang oleh seorang pejabat istilahnya pemerintahan desa sementara waktu dijabat oleh PJ kepala desa seorang yang bernama DURAHMAN, beliau memegang pucuk pimpinan Desa SEMOYANG selama 6 ( enam ) bulan, yang kemudian dikembalikan kepada MAMIQ PAH yaitu kepala desa pertama Desa SEMOYANG menggantikan pak DURAHMAN mengendalikan roda pemerintahan desa SEMOYANG ini berlangsung selama 2 ( dua ) tahun.

Sampai saat itu masyarakat desa SEMOYANG masih memerlukan perubahan pimpinan yang harapannya lebih mampu membawa desa SEMOYANG kejenjang yang lebih maju dari sebelumnya. Sehingga pada suatu saat pemerintah desa bersama para tetokoh dan sesepuh desa merencanakan diadakannya pemilihan kepala desa SEMOYANG. Maka tidak lama kemudian diadakan pemilihan kepala desa yang langsung dipilih oleh masyarakat desa SEMOYANG pada saat itu, dan yang terpilih dari hasil pemilihan tersebut adalah seorang calon yang bernama LALU ARPAN ANGGRAT. Beliau disamping terpilih menjadi kelapa desa SEMOYANG juga beliau saat itu sedang menjadi salaj satu anggota kepolisian.

Selama LALU ARPAN ANGGRAT yang biasa dipanggil PAK ARPAN ini mengendalikan roda pemerintahan desa SEMOYANG, beliau sangat disegani dan dihormati oleh para pegawai/stapnya juga oleh masyarakat beliau sangat disegani serta dihormati, sehingga kemana-mana beliau pergi mengunjungi masyarakatnya selalu disambut dengan penuh hormat dan ramah-tamah.

Saat pemerintahan beliau juga senantiasa memikirkan nasib masyarakatnya baik di bidang pendidikan, sosial budaya, agama,  tekhnologi dan inprastruktur dan tidak ketinggalan pada keamanan masyarakat desa SEMOYANG. Ditambah lagi beliau membawa program Keluarga Berencana ( KB ) yang mulai saat itu masyarakat desa SEMOYANG mulai mengenal KB sebagai pengatur jarak kelahiran anak. Dis samping itu beliau tidak krtinggalan membangun tempat –tempt ibadah yaitu masjid yang sampai saat ini masih dipakai oleh sebagian masyarakat desa SEMOYANG yaitu masjid  ASSA’ADAH dusun Batu Gulung Desa SEMOYANG. Dibidang kesenian, beliau juga membudayakan kesenian daerah yang pada zaman itu sangat terkenal kesenian RUDAT, dimana kesenian rudat yang paling terkenal disaat itu salah satu rudat di Desa SEMOYANG  ini yaitu kesenian rudat  CEMPAKA PUTIH dari dusun Bulang Desa SEMOYANG.

Dibidang keamanan PAK ARPAN ini juga menggalakkan poskambling, sementara dibidang pembangunan infrastruktur beliau membangun dengan sistim gotong-royong dan memang saat itu jiwa gotong-royong masyarakat desa SEMOYANG masih kental.

        Pemerintahan LALU ARPAN ANGGRAT atau yang kerap dipanggil PAK ARPAN ini berjalan sampai 16 ( enam belas tahun ). Waktu yang cukup lama membawa perubahan desa sesuai dengan usia DESA SEMOYANG yang laksana seorang anak siudah cukup besar, sehingga sangat perlu mendapat pengalaman dan pengetahuan yang lebih banyak.

Maka dari itu diadakannya musyawarah desa yang menghadirkan para tetokoh dan sesepuh desa serta tidak ketinggalan tokoh agama,masyarakat, pemuda, dan unsur lainnya guna membahas tentang pemilihan kepala desa tahun berikutnya. Sehingga tidak lamakemudian diadakannya pemilihan kepakla desa, dan pada waktu itu sejarah pertama Desa SEMOYANG yang memenangkan pertandingan pemilihan kepala desa pada saat itu yaitu seorang putra asli Desa SEMOYANG yang bernama ARIYA. Beliau dari dusun Pare Desa SEMOYANG.

Sekitar tahun 1995 ARIYA mulai memegang puncuk pimpinan Desa SEMOYANG, beliau tidak kalah gesitnya membangun desa. Sehingga pada saat itu mulai masyarakat desa SEMOYANG menyadari pentingnya yangnamanya pendidikan, maka beberapa tempat mulai dibangun sekolah-sekolah swasta, salah satunya yaitu sekolah agama Madrasah NW Pare dan MI di dusun Batu Galang.

Pemerintahan ARIYA atau yang sebelumnya kerap dipanggil  AMAQ SUAR ini sepertinya tidak berjalan dengan mulus, beberapa kesalahan bayak dilakukannya baik oleh kepala desa sendiri maupun aparat desanya, sehingga membuat paramasyarakat tidak puas dengan apa yang dilakukan oleh sisitem kepemerintahannya. Hal inilah yang membuat masyarakat dan tokoh pemuda angkat bicara terhadap pimpinan sebagai orang nomor satu di Desa ini.

Pemerintahan ARIYA pun mulai goyah karena dibentur oleh tokoh masyarakat dan pemuda sat itu, beberapa kasus tidak kunjung selesai, hingga suatu saat semua tetokoh ini menghadap kekabupaten yang pada saat itu dipertemukan antara kepaladesa ( ARIYA ) dengan tokoh pemuda untuk mengklarfikasikan beberapa permasalahan yang sedang menggelilit desa,hasil dari seidang itu adalah kepala Desa SEMOYANG yaitu Ssaudara ARIYA dinonjobkan.

Dengan tumbangnya pimpinan kepala desa,maka selanh beberpa saat kemudian diadakannya pemilihan kepala desa, dalam pemilihan tersebut dimenangkan oleh seorang putra  asli SEMOYANG juga yaitu WIREKASME yang sebelum terpilih menjadi kepala desa beliau bernama AMAQ RENDI. Beliau melanjutkan pemerintahan Desa SEMOYANG pada tahun 2000, ini berarti beliau memegang puncuk pimpinan kepala desa selama lima tahun.

Pada zaman pemerintahan WIREKASME atau AMAQ RENDI sudah mulai banyak program yang datang, baik yang dari pusat maupun dari propinsi dan juga dari kabupaten. Beliau  sudah mulai megagas pembangunan di berbagai sektor untuk melanjutkan pembangunan pemimpin sesudahnya. Pemerintahan WIREKASME ini hanya berjalan lima tahun atau satu priode, setelah itu kembali diadakannya pemilihan kepala desa, yang pada saat ini dimenang oleh putra Desa SEMOYANG juga yaitu bernama HAJI SAHDI JAYA QH yang dipanggil sebelumnya dengan sebutan USTADZ SAHDI, beliau mulai memegang pucuk pimpinan Desa SEMOYANG pada tahun 2006 .

Seiring dengan roda pemerintahan desa yang dikendalikan oleh  Kepala Desa  ( HAJI SAHDI JAYA QH ) , berbagai macam program banyak beliau jemput, baik ditingkat pusat, provinsi, kabupaten maupun ditingkat kecamatan, beliau terus mencari program atau yang disebut dengan jemput bola, hasilnya sudah banyak yang didapat oleh masyarakat desa. Pembangunan disemua sektor terus digalakan, di bidang ekonomi sudah banyak mendapat bantuan baik berupa fisik maupun non fisik, di bidang kesehatanpun banyak pula yang didapat, pembangunan gedung posyandu 18 unit lengkap dengan pasilitasnya sudah ada di masing-masing dusun sedesa SEMOYANG ini.

Di bidang infrastruktur banyak jalan-jalan yang ditinngkatkan, di bidang pendidikan sudah banyak kemajuan itu terbukti dengan banyaknya serjana yang tumbuh di masyarakat desa. Sementara di bidang agama, beliau juga sangat doyan silaturrahmi kepada masyarakatnya, dan membangun tempat-tempt peribadatan umat, dan masih banyak lagi program yang masuk ke desa SEMOYANG saat desa dipegang oleh HAJI SAHDI JAYA QH ini. Jelasnya adalah masyarakat desa SEMOYANG mulai kritis dan memahami kebutuhan masyarakatnya, perekonomian lumayan baik ,apalagi ditambah dengan penghasilan petani di bidang perkebunan yaitu tanaman tembakau pirjinia.

        Tarap kehidupan masyarakat Desa SEMOYANG saat pemerintahan HAJI SAHDI JAYA QH ini cukup lumayan. Beliau terpilih sebagai kepala Desa SEMOYANG periode 2006-2012.

        Seiring dengan waktu bergulir pada tanggal 6 desember tahun 2012 desa semoyang kembali mangadakan pesta demokrasi setelah berakhirnya masa jabatan Kepala Desa HAJI SAHDI JAYA, QH priode 2006-2012, untuk mensukseskan Pemilihan Kepala Desa terlebih dahulu dilaksanakan musyawarah pengangkatan anggota BPD untuk menggantikan anggota BPD yang telah berakhir masa jabatannya untuk menyaring aspirasi masyarakat dibentuklah panitia seleksi yang diketuai oleh HAJI RAHMATULLAH yang biasa dipanggil BAPAK KINGGAH, dari hasil seleksi dan musyawarah masyarakat, akhirnya terpilihlah sebelas orang terbaik diantaranya: SAHDI, S.Pd, BAHRI, S.Pd, MOH. FAUZI, H. ABDURRAHIM, DARMA, S.Pd, SALEHUDIN RAIS, S.Pd, JAUHARI, ITRIM, SUARMAN. Setelah terpilih BPD mengadakan rapat pleno penetapan pimpinan BPD hasilnya: SAHDI S.Pd sebagai KETUA, BAHRI S,Pd sebagai wakil Ketua dan M FAUZI sebagai Sekretaris. Selanjutnya sebagai program awal BPD baru yakni mensukseskan pemilihan Kepala Desa Semoyang priode 2012 – 2018 yang diawali dengan pembentukan Panitia Pemilihan menetapkan: MOH. ALWI Sebagai Ketua, SAHRUN AMIN sebagai wakil ketua dan SAPRIADI sebagai Sekretaris. Mengawali kerjanya panitia pemilihan melakukan seleksi dan penjaringan bakal calon kepala desa yang meloloskan 5 (lima) orang Calon Kepala Desa diantaranya: H SAHDI JAYA QH, WIREKASME, ZULKARNAIN, KADARUSMAN dan NURSAM. Dalam tahapan pemilihan kepala desa berjalan dengan aman dan lancar pada puncaknya pada tanggal 6 desember 2012 terpilihlah WIREKASME sebagai Kepala Desa Semoyang priode 2012-2018. WIREKASME sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Desa Semoyang priode 2000-2006.  Dan kembali menjabat menjadi Kepala Desa Semoyang priode 2012-2018.

Roda demokrasi terus berputar  hingga pada tanggal 6 desember tahun 2018 desa semoyang kembali mangadakan pesta demokrasi setelah berakhirnya masa jabatan Kepala Desa WIREKASME S.Sos priode 2012-2018, untuk mensukseskan Pemilihan Kepala Desa terlebih dahulu dilaksanakan musyawarah pengangkatan anggota BPD untuk menggantikan anggota BPD yang telah berakhir masa jabatannya untuk menyaring aspirasi masyarakat dibentuklah panitia seleksi yang diketuai oleh HAJI RAHMATULLAH yang biasa dipanggil BAPAK KINGGAH, dari hasil seleksi dan musyawarah masyarakat, akhirnya terpilihlah sembilan orang terbaik diantaranya: DARMA, S.Pd, H. MUNIRAH, MASHUR, S.Pd, SOLDI, S.Pd, ABDURRAHMAN, DIRAHMAN, RIKA WARNI, S.Pd, HALILI, S.Pd, dan SAHMUN, SH. Setelah terpilih BPD mengadakan rapat pleno penetapan pimpinan BPD hasilnya: DARMA S.Pd sebagai KETUA, H. MUNIRAH sebagai wakil Ketua dan MASHUR, S.Pd sebagai Sekretaris. Selanjutnya sebagai program awal BPD baru yakni mensukseskan pemilihan Kepala Desa Semoyang priode 2018-2024 yang diawali dengan pembentukan Panitia Pemilihan menetapkan: MOH. FAESAL Sebagai Ketua, SAHNAN sebagai wakil ketua, MOH ALWI sebagai Sekretaris. Mengawali kerjanya panitia pemilihan melakukan seleksi dan penjaringan bakal calon kepala desa yang meloloskan 5 (lima) orang Calon Kepala Desa diantaranya: MUNIRIM, NURAHAM, WIREKASME, M SAEFUL BASRIADI, ZULKARNAIN S.Pd.,M.Pd. Dalam tahapan pemilihan kepala desa berjalan dengan aman dan lancar pada puncaknya pada tanggal 5 desember 2018 terpilihlah zulkarnaen S.Pd.,M.Pd sebagai Kepala Desa Semoyang priode 2018-2024.

Sekarang dipundak beliaulah seribu harapan masyarakat desa semoyang dititipkan. Bermodalkan ketegasan, kecepatan, pengalaman dan ketangkasannya ZULKARNAEN S.Pd.,M.Pd akan memimipin Desa Semoyang semoga dibawah kepemimipinannya Desa Semoyang lebih maju dibidang ekonomi, mapan dibidang social dan budaya serta berdikari dibidang politik.