Mahasiswa KKN Unram Bersama Masyarakat Desa Semoyang, Lombok Tengah Melaksanakan Reboisasi

  • Jul 26, 2022
  • Desa Semoyang

Mahasiswa KKN Unram Bersama Masyarakat Desa Semoyang, Lombok Tengah Melaksanakan Reboisasi 

Selasa, 26 Juli 2022

Semoyang - Salah satu cara menanggulangi terjadinya banjir adalah dengan melalui kegiatan reboisasi atau penanaman pohon pada lokasi rawan banjir.  Seperti yang dilakukan kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Mataram (Unram) yaitu melaksanakan penanaman bibit di Semoyang, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Kegiatan berlangsung selama tiga hari yaitu mulai dari tanggal 14 sampai dengan 16 Juli 2022. Ini sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat guna mewujudkan desa siaga bencana terutama di wilayah Semoyang yang rawan banjir tahunan. Selain itu kegiatan ini  merupakan salah satu program kerja utama mahasiswa KKN Unram di Semoyang dengan tema yang diusungkan dari pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unram yaitu” Desa Tanggap Bencana” sebagai wujud pengabdian civitas academica terhadap masyarakat. 

Reboisasi ini dilatari oleh pendangkalan aliran sungai akibat penyempitan pinggiran daerah aliran yang ditengarai karena menjamurnya pendirian sejumlah fasilitas masyarakat seperti oven tembakau, masjid, rumah dan sebagainya. Kedangkalan sungai menyebabkan timbulnya banjir saat musim hujan tiba. Selain itu, kiriman sejumlah sampah baik organik maupun non organik dari darat mengakibatkan menumpuknya material sampah sehingga terjadi segmentasi yang menyebabkan air naik saat hujan datang. Diharapkan penanaman pepohonan mampu mengurangi aliran endapan lumpur yang terbawa hujan dari daratan ke sungai. 

Sebanyak 1000 bibit pohon bantuan dari Dinas Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BAPEDAS) NTB dibagikan oleh mahasiswa KKN ke dusun-dusun wilayah Semoyang yang terdampak banjir masing-masing dusun diberikan 160 bibit termasuk 100 bibit lainnya dialokasikan ke bagian dusun Montong  Lisung serta warga sekitar untuk dijadikan sebagai kenang-kenangan. Adapun jenis bibit pohon yang ditanam yaitu mahoni, gaharu, ketapang, rambutan, ceruring dan kepundung.

Pelaksanaan kegiatan reboisasi yang berlangsung tiga hari berturut-turut ini mendapat anemo positif dari masyarakat setempat terbukti makin bertambahnya jumlah partisipan baik dari kalangan anak sekolah maupun para tokoh masyarakat, karang taruna, Mapala, perangkat desa, Lembaga Pusat Kegiatan Mengajar Masyarakat (PKBM) dan BKD dari Desa Semoyang. 

Penanaman dilakukan di enam lokasi sasaran utama yaitu Dusun Tanak Awu, Kebon, Bagek Kerongkong 1, Bagek Kerongkong 2, Madak 1 dan Mandak 2. Luas area penanaman mencapai 400 meter untuk setiap dusun dengan jarak antar bibit yang ditanam mulai dari 50, 100, 200 hingga 300 cm tergantung  jenis bibit yang ditanam. Guna memperlancar kegiatan, divisi perlengkapan menyediakan sejumlah peralatan antara lain ember, gayung, palu, bambu, parang, arit, cepang, linggis dan tali.

“Tahapan kegiatan reboisasi dimulai dengan menentukan titik koordinat penanaman, persiapan peralatan, briefing mengenai mekanisme penanaman, pembagian kelompok untuk penanaman, melakukan penanaman serta penyiraman dan yang terakhir pemasangan pelindung bibit yang terbuat dari bambu,” ujar Ekkie Bagus Prasetya Nugraha, Ketua KKN tematik Unram 2022 untuk Semoyang. 

Kegiatan reboisasi ini mendapat sambutan yang baik dari masing-masing kepala dusun yang ada di Desa Semoyang karena mampu memberikan pemahaman luas kepada pihak-pihak yang terlibat, tentang pentinya penanaman pohon untuk mengatasi terjadinya banjir. “Semoga dengan dijalankannya program reboisasi dari KKN Tematik Universitas Mataram pada tahun ini, dapat bermanfaat bagi masyarakat dan menjadikan pohon ini sebagai pohon pelindung di daerah aliran sungai,” ungkap Kepala Dusun Tanak Awu, Desa Semoyang.

Sementara itu salah seorang warga Dusun Montong Lisung juga berharap dengan adanya kegiatan reboisasi ini dapat membawa semoyang menjadi salah satu Desa yang lebih hijau. Kelompok KKN juga berharap dengan adanya program kerja ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat setempat tentang pentingnya rasa kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan.